Kisah Nyata: Wanita Ahli Syukur Di Sudut Yogjakarta

Kisah Nyata: Wanita Ahli Syukur Di Sudut Yogjakarta
 
Sembilan tahun yang lalu diriku bertemu dengannya untuk yang pertama kali. Perkenalan ini terjadi karena suaminya adalah teman daurah suamiku di salah satu masjid di Yogjakarta. “Dik, besok kita silaturahmi ke rumah teman mas yang di Wukirsari ya,” kata suamiku suatu hari. “Insya Allah, tapi habis Ashar ya Mas,” jawabku sambil menyetrika pakaian yang masih menumpuk.
“Sudah siap Dik? Jangan lupa bawa oleh-oleh buat anak-anak mereka yang masih kecil-kecil,” ajak suamiku selepas dari masjid. “Ya tunggu sebentar Mas,” sahutku dari dalam dapur sambil memasukkan roti yang aku beli tadi pagi. Akhirnya kami pun berangkat dengan sepeda motor, setelah melewati beberapa desa dan persawahan yang mulai tampak menghijau, akhirnya kami pun sampai di depan rumah bambu yang kecil dan sederhana. Setelah bertanya pada seorang anak kecil yang sedang bermain di bawah pohon mangga di samping rumah itu, kami pun mengetuk pintu rumah yang terbuat dari kayu yang sudah melapuk.

25 Tahun Menikah, 25 Tahun Bahagia…

25 Tahun Menikah, 25 Tahun Bahagia…
 
Tidak biasanya saya menulis tentang keluarga di situs ini, tetapi karena ada sebuah penerbitan yang minta saya berkontribusi untuk sebuah buku kado pernikahan – maka tulisan khusus ini saya buat. Hari ini (02/10/12) tepat dua puluh lima tahun sejak kami menikah (02/10/87), saya mestinya menulis tentang suka duka pernikahan setelah seperempat abad berlalu. Tetapi sungguh di luar dugaan, saya tidak bisa mengingat kapan ada duka dalam pernikahan ini. Ndak percaya ?

Mendidik Anak untuk Hidup Islami Cara Lukman Al Hakim

Mendidik Anak untuk Hidup Islami Cara Lukman Al Hakim
 Sebenarnya mendidik anak hidup Islami dan membentengi mereka dari kesesatan, tidak sulit mencarinya dalam Al-Qur’an. Prinsip-prinsip pendidikan anak yang Islami sangat jelas disampaikan dalam kisah Luqman al-Hakim berikut ini:
1. Aqidah Yang Kuat
(وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)
Bahasan yang paling awal dididikkan kepada anak adalah tentang keyakinan kepada Allah, Al-Ahad. Itulah pondasi pendidikan yang pertama dan utama ditanamkan dalam pikiran anak-anak. Sembahlah Allah saja, dan jangan menyekutukannya dengan apa atau siapa pun, di mana pun dan kapan pun!

 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 GHIYATSUDIN AL GHOFIQI |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.