akibat seorang muslim memelihara anjing.....



Saat ini, begitu seringnya kita melihat orang yang memelihara anjing. Bahkan bukan hanya non muslim saja, sebagian kaum muslimin pun memelihara hewan yang jelas-jelas haram dan najis. Pada posting kali ini, kita akan melihat beberapa hadits yang berkenaan dengan memelihara anjing. Setelah membaca tulisan ini, silakan pembaca lihat, bagaimanakah hukum memelihara anjing untuk sekedar menjaga rumah? Apakah diperbolehkan?

Hadits Pertama
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من أمسك كلبا فإنه ينقص كل يوم من عمله قيراط إلا كلب حرث أو ماشية

“Barangsiapa memelihara anjing, maka amalan sholehnya akan berkurang setiap harinya sebesar satu qiroth (satu qiroth adalah sebesar gunung uhud), selain anjing untuk menjaga tanaman atau hewan ternak.”
Ibnu Sirin dan Abu Sholeh mengatakan dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
إلا كلب غنم أو حرث أو صيد

“Selain anjing untuk menjaga hewan ternak, menjaga tanaman atau untuk berburu.”

DIRIKU DALAM FIKIRKU..........


Pada Malam Dengan Keheningan dan Gelapnya
Dalam butiran cahaya bintang yang bertaburan
Kurenungi hakikat penciptaanku sebagai makluk bumi
Kucurahkan semua rasio ku tuk berfikir…..

Betapa kecilnya diriku ini…..
Seseorang diantara taburan manusia yang perpijak pada bumi
Betapa kecilnya bumi ini…..
Sebuah planet diantara taburan bintang dan galaksi

Betapa besarnya alam semesta ini……
Luas dan masih tak terjelajahi dengan teknologi masa kini
Betapa maha besarnya pencipta alam semesta ini…..
yang telah mencipta dengan keindahan dan harmoni

Perempuan Yang Dicintai Suamiku.....


Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang
pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik
dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan
pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi,
kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun
sedikit. Aku pikir dia workaholic.

Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang
kerja, itupun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah
romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2
seperti itu sebagai ungkapan sayang.

Cintai Nabi yang Salah Kaprah


Mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam termasuk ushul iman (pokok keimanan) yang bergandengan dengan cinta kepada Allah 'Azza wa Jalla. Allah telah menyebutkannya dalam satu ayat dengan menyertakan ancaman bagi orang yang lebih mendahulukan kecintaan kepada kerabat, harta, negara serta lainnya daripada cinta kepada keduanya.
قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ
"Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik"." (QS. Al Taubah: 24)

Mendidik Berbeda dengan Menghardik

  • Dekandensi Edukasi Anak Dulu dan Kini
  • Mencerdaskan Tanpa Kekerasan
mendidik atau menyiksa..?

SAAT anak berbuat salah, tak jarang guru di sekolah gemas lalu menghukum secara fisik. Masihkah efektif cara mendidik anak seperti ini?
Boleh jadi di era 1960-an atau 1970-an, model hukuman fisik seperti itu cukup pas. Guru cenderung memperlakukan hukuman, seperti memukul tangan murid dengan penggaris kayu. Atau, orangtua yang berusaha mendidik anak di rumah dengan sabetan sapu lidi karena anak malas mengerjakan PR.
Satu persamaan alasannya, anak akan jera melakukan kesalahan yang sama. Di sekolah, ketakutan murid pada hukuman fisik cenderung bias, bila ditujukan menambah kekuatan atau wibawa guru.

Arus Budaya Syahwat, Dari Seni Cabul Hingga Pelacuran


Dunia ini arena mimpi, yang aneh-aneh bisa terjadi. Kiranya, ungkapan itu tepat untuk menggambarkan negeri yang kita cintai ini. Indonesia, sebuah negara yang dibangga-banggakan dengan jumlah Muslim terbesar di dunia ini kini sedang dirundung sakit menahun yang tak kunjung sembuh. Belum selesai satu virus diberantas, datanglah virus lain yang tak kalah ganas.
Jika kita cermati apa yang terjadi belakangan ini, masyarakat khususnya kaum Muslimin di Indonesia banyak digegerkan dengan bermunculannya upaya untuk menyuburkan kemaksiatan dan kerusakan moral.
 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 GHIYATSUDIN AL GHOFIQI |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.