Cara Membangun Komunikasi Yang Baik Dengan Anak

Anak- anak membutuhkan figur dalam masa pertumbuhan mereka. Maka dari itu, orangtua haruslah bertindak sebagai cermin bagi anak-anak.Dan komunikasi yang baik akan menjadi perantara serta menjembatani kepentingan dan kemauan diantara keduanya.
Komunikasi adalah cara untuk membangun ikatan yang kuat dengan orang-orang di sekitar kita, termasuk anak- anak kita. Dengan adanya komunikasi, kita juga bisa belajar memahami apa yang mereka perlukan dan atau inginkan.
Komunikasi bisa disampaikan secara verbal dan non-verbal. Komunikasi non-verbal bisa mencakup semua jenis ekspresi emosional, tindakan, bahasa tubuh, dan kata-kata yang berarti.Dengan membentuk komunikasi yang baik, diharapkan mereka juga akhirnya dapat mengungkapkan pikiran dengan cara yang lebih baik.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak kita.

1. Kasih sayang dan perhatian.
Sebagai orang tua, kita harus memprioritaskan bahwa kebutuhan anak atas perhatian dan kasih sayang, adalah modal utama untuk "kesehatan" jiwa mereka dalam pertumbuhannya. Dan sebaliknya, jika kita mengabaikan hal tersebut, maka hal ini akan sangat memicu kebencian dalam hati si anak, sehingga mereka tidak akan membuka diri untuk berkomunikasi.

2. Meluangkan waktu untuk anak
Anak- anak sangat suka bermain. Mereka juga banyak belajar lewat berbagai permainan tersebut. maka tak ada salahnya bagi orang tua untuk bermain di lantai dengan anak-anak setidaknya selama 20 menit. Dengan banyak meluangkan waktu bersama mereka, paling tidak tiga kali sehari, akan membuatnya tertarik. Dan pada akhirnya mereka akan mulai membuka diri untuk berkomunikasi.

3. Menjadi pendengar yang baik.Terkadang kita sebagai orang tua, kita merasa lebih banyak tahu tentang berbagi hal dari pada anak- anak kita. Selanjutnya, secara tidak sadar orang tua lalu memaksakan diri untuk memberi nasehat tentang ini dan itu. Padahal, anak-anak punya banyak hal untuk dibicarakan. Dan sebenarnya yang mereka inginkan adalah seorang pendengar yang menarik sehingga mereka dapat mencurahkan semua hal dalam hati kecil mereka.Dan jika akhirnya orang tua memang harus memberikan nasehat, maka orang tua harus memilih waktu yang tepat untuk menyampaikannya, tentu saja setelah melalui proses banyak mendengar tentang apa yang dirasakan oleh putra- putri mereka tersebut.

Komunikasi seperti ini sangatlah penting, karena kedekatan antara orang tua bisa dimulai dari sini.

4. Melibatkan diri dengan anak- anak. Memanglah tanggung jawab menjadi orang tua tidaklah ringan. Terkadang hal tersebut sudah sangat menyita waktu serta pikiran kita. Namun sebagai orang tua, kita tidak boleh mengabaikan kepentingan anak- anak kita, karena merekalah investasi sebenarnya bagi kita di masa depan. Menunjukkan kepada mereka bahwa kita terlibat dan tahu tentang dunianya, adalah langkah efektif untuk memulai komunikasi. Tentu saja, dalam melakukan hal tersebut, orang tua harus melihat dari perspektif seorang anak.

5. Dorong mereka untuk bicara
Setelah pendekatan untuk masuk ke dalam diri anak berhasil, selanjutnya doronglah mereka untuk bicara. Orang tua harus menghindari dalam buru- buru menunjukkan sifat dominan saat anak berbicara dengan anak- anak, karena hal tersebut bisa memutus akses untuk anak mau berbicara lebih banyak.
Orang tua bisa memulai dengan mengajukan pertanyaan sederhana yang akan dinikmati anak saat menjawab. Selain lewat verbal, orang tua juga dapat memberikan bantuan komunikasi melalui beberapa hal visual. tunjukkan gambar, atau video terkait dengan minat mereka seperti pada permainan, hewan, dan lain sebagainya.

6. Mendongeng atau berceritaAnak- anak sangat suka sekali dengan sebuah dongeng. Orang tua dapat m
embuka komunikasi dan kedekatan lewat pemberian sebuah cerita atau dongeng dengan banyak ekspresi yang memikat anak- anak.
 
7. Jaga ekspresiKetika memulai komunikasi denan anak, orang tua harus menghindari kesan serius menghindari kesan serius pada wajah dan pada nada suara. Mencoba untuk tetap tersenyum dan menunjukkan keceriaan akan membuat mereka lebih merasa nyaman. Jika orang tua mudah terlihat  marah dan kecewa, serta berkomunikasi dengan nada buruk atau terlihat saat berbicara, maka komunikasi non-verbal yaitu ekspresi wajah tersebut akan mengirimkan pesan negatif kepada anak.

8. Mereka adalah kita.
Terkadang ketika orang tua mengingat kembali masa-masa kecil mereka, termasuk juga hal- hal yang menyakiti atau membahagiakan, akan menjembatani kesenjangan komunikasi para orang tua dengan anak- anak mereka sekarang. Dengan melakukan hal tersebut, para orang tua bisa mendapat sebuah cara baru untuk bagaimana bersikap dan berkomunikasi yang tepat dengan anak- anak mereka.
(Syahidah/voa-islam.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Home | Gallery | Tutorials | Freebies | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 GHIYATSUDIN AL GHOFIQI |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.